Kamis, 22 Maret 2012

MAKANAN





 Makanan

Kita sebaiknya makan makanan sehat untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Makanan sehat adalah makanan yang mengandung gizi dalam jumlah yang seimbang serta higienis. Makanan  bergizi adalah makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, air, dan unsur-unsur mineral. Makanan higienis adalah makanan yang tidak mengandung bibit pneyakit ataupun zat-zat yang dapat mengganggu dan membahayakan kesehatan tubuh.

Fungsi Makanan
Makanan dipecah menjadi zat-zat yang diperlukan oleh tubuh untuk memenuhi beberapa kebutuhan tubuh sebagai berikut.

  1.  Sebagai penyedia bahan bakar atau sebagai sumber energi. Zat-zat makanan dioksidadi dalam tubuh akan menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk aktivitas tubuh. Zat makanan yang dapat menghasilkan energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Kandungan kalori pada setiap fram zat-zat tersebut berbeda-beda. Untuk karbohidrat sekitar 4,1 kalori; lemak sekitar 9,3 kalori; dan protein sekitar 4,1 kalori.
  2.   Sebagai pembangun tubuh. Makanan diperlukan sebagai komponen penyusun protoplasma yang berfungsi dalam proses pertumbuhan, perkembangan, dan penggantian sel-sel tubuh yang rusak. Zat makanan yang berfungsi sebagai pembangun tubuh adalah protein dan beberapa mineral.
  3.   Sebagai pelindung dan pertahanan tubuh. Zat makanan berperan dalam mengatur tekanan osmosis sehingga tubuh terjaga dalam keseimbangan (homeostasis), berperan pada oksidasi biologis, dan menjadi penyusun antibodi. Sumber dari zat makanan tersebut adalah protein, vitamin, dan mineral.


Zat-zat Makanan dan Peranananya di dalam Tubuh
Tubuh manusia dalam aktivitas kehidupannya memerlukan lebih dari 50 macam zat makanan yang berbeda-beda. Zat-zat makanan tersebut ada yang dibutuhkan dalam jumlah banyak (makronutrien), dan ada pula yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit (mikronutrien). Zat makanan yang  dibutuhkan dalam jumlah banyak yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Zat makanan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, yaitu vitamin dan mineral.


Mineral
Mineral merupakan substansi anorganik pada umumnya ditemukan dalam bentuk ion. Mineral diperlukan oleh tubuh untuk berbagai fungsi, seperti menjaga keseimbangan asam-basa dan pembentukan struktur tubuh.
Unsur-unsur mineral dibagi menjadi dua golongan, yaitu unsur makro dan unsur mikro. Unsur makro (makroelemen) yaitu unsur-unsur yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak, mmisalnya natrium, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, klor, dan belerang. Unsur mikro ( mikroelemen) yaitu unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, misalnya mangan, seng, tembaga, kobalt, kromium, dan molibdenum.
Macam-macam unsur, sumber, fungsi dan pengaruhnya bagi tubuh dapat dilihat  pada tabel 6.2.

Tabel 6.2 Macam-macam unsur mineral.


UnsurSumberFungsiAkibat KelebihanAkibat Kekurangan
Natrium (Na)Garam dapur
  • Memelihara keseimbangan  cairan tubuh
  • memelihara keseimbangan pH dalam sel
  • Mengatur Permeabilitas sel
  • Mengatur Transmisi impuls saraf

  • Hipertensi (Tekanan darah tinggi)



  • Gangguan pada jantung dan ginjal
  • Kelelahan dan kejang otot
  • Turunnya nilai osmotik cairan, sehingga meningkatkan suhu tubuh



Kalium (K)

Susu, buah-buahan, padi-padian, daging, ikan, unggas, telur, dan sayur-sayuran



  • Sebagai kofaktor (komponen kimia untuk membantu kerja enzim) pembentukan karbohidrat dan protein
  • Membantu kontraksi otot dan memlihara denyut jantung
  • Mengatur pelepasan insulin dari pankreas 
  • Transmisi impuls saraf




  • Kejang Otot




  • Kelemahan otot
  • Pertumbuhan terhambat
  • Denyut jantung tidak teratur dan gangguan pernapasan
  • Karies (kerusakan gigi) 



Kalsium (Ca)

Ikan, keju, kubbis, brokoli, bit, wortel, biji-bijian, dan kacang-kacangan



  • Membentuk matriks tulang dan gigi
  • Membantu proses pembekuan darah
  • Membantu kontraksi otot
  • Transmisi Impuls saraf




  • Hiperkalsemia (kadar kalsium yang tinggi dalam darah)




  • Osteoporosis (kerapuhan tulang)
  • Rakhitis (Pembengkokan tulang kaki)
  • Kejang otot
  • Hipokalsemia (rendahnya kadar kalsium dalam darah)



Fosfor (P)

Susu, kuning telur, daging, unggas, ikan, dan kacang-kacangan

  • Pembentukan matriks tulang dan gigi
  • Mengatur keseimbangan asam dan basa dalam tubuh (darah)
  • Mengerutkan kontraksi otot
  • Memacu metabolisme



  • Pengikisan rahang


  • Kerapuhan tulang dan gigi
  • Rakhitis



Magnesium (Mg)

susu, daging, padi-padian, dan kacang-kacangan

  • Respirasi seluler
  • Biokatalisator
  • Unsur penting dalam otot, tulang, dan eritrosis



  • Diare
  • gangguan fungsi saraf



  • gangguan ginjal dan kardiovaskuler
  • kontrol emosi dan mental turun



Klor (Cl)


Garam dapur, susu, daging, dan telur

  • Komponen penyusun asam lambung
  • keseimbangan cairan asam basa, elektrolit, dan tekanan osmotik


-

  • Gangguan pencernaan
  • kontraksi otot abnormal


Belerang (S)

Telur, susu, dagin, keju, buah-buahan, dan kacang-kacangan




  • Kompenen penyusun beberapa vitamin, seperti tiamin, biotin, dan pantotenat
  • Aktivator enzim


-

  • Mengganggu pertumbuhan


Zat besi (Fe)

Daging, ikan, unggas, hati, susu, telur, sayuran hijau, dan tepung gandum

  • Respirasi seluler
  • Membentuk hemoglobin



  • Cirrhosis (Pembengkakan karena meningkatnya cairan pada hati)



  • Lesu, pusing dan anemia (kekurangan eritrosit)



Yodium (I)


Ikan laut, minyak ikan, sayuran hijau dan garam beryodium


  • Membantu fungsi kelenjar tiroid
  • Pembentukan hormon tiroksin


-


  • Penyakit gondok (goiter)
  • Penyakit kretinisme (kemunduran fisik dan mental pada anak yang sedang tumbuh) atau tumbuh kerdil
  • tumbuh kerdil


Seng (Zn)

Ikan laut, kerang, hati, daging, susu, telur, dan tiram


  • Membantu metabolisme
  • Pertumbuhan dan reproduksi


-

  • Anemia


Fluor (F)

Susu, kuning telur, ikan, dan garam

  • Menguatkan tulang dan gigi


  • gigi cokelat
  • Impuls saraf terganggu




  • Periodental (Radang pada jaringan penyangga gigi)
  • Osteroporosis (merapuhnya tulang)


Tembaga (Cu)

Kacang-kacangan, hati, kerang, dan ginjal


  • Pembentukan hemoglobin dan eritrosit
  • Memelihara fungsi sistem saraf
  • Sinstesis hormon


  • Pusing, lesu, dan sakit kepala


  • Anemia
  • Gangguan sistem saraf





Vitamin

Vitamin adalah senyawa organik kompleks yang esensial untuk pertumbuhan dan fungsi biologis yang lain bagi mahkluk hidup. Vitamin  tidak disintesis dalam tubuh, kecuali vitamin K. Oleh karena itu, makanan yang dikonsumsi harus mengandung vitamin. Jika makanan tidak mengandung vitamin, akan mengakibatkan penyakit defisiensi atau avitaminosis .
Menurut sifat kelarutannya, vitamin dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K).  Macam-macam fungsi, dan akibat kekekurangannya dapat dilihat pada tabel 6.4


Tabel 6.3 Vitamin-vitamin yang larut dalam air.


Nama Vitamin

Sumber

Fungsi

Akibat Kekurangan

Vitamin B1 (tiamin)
 = C12H17ON4S


Hati, ginjal, susu, mentega, kuning tellur, ikan, kacang-kacangan, dan kulit ari padi-padian

  • Koenzim dalam metabolisme
  • Metabolisme karbohidrat
  • Memelihara fungsi sistem saraf 
  • Memelihara sistem pencernaan dan nafsu makan



  • Nyeri saat perjalanan impuls di saraf perifer
  • Pembengkakan neuron pada susunan saraf pusat
  • Beri-beri dan edema
  • Hilang nafsu makan
  • Gangguan jantung dan otot 
  • mata lemah



Vitamin B2 (riboflavin laktoflavin)
 = C17H20O6N4



Hati, ginjal, jantung, otak, susu, telur, mentega, sayuran, dan ragi


  • Transmisi rangsangan cahaya ke saraf mata
  • Menjaga nafsu makan
  • Memelihara kulit di sekitar mulut


  • Luka di sudut bibir (keilosis)
  • katarak
  • Dermatitis
  • Diare
  • Kelemahan Otak


Vitamin B3 (niasin)
= C6H5O2N



susu, hati , ikan, telur, dan sayur-sayuran

  • Pertumbuhan sel
  • Bersama fosfat dan koenzim yang berperan dalam respirasi sel


  • Penyakit pelagra dengan gejala 3D (radang kulit / dermatitis, diare, dan demensia)


Vitamin B5 (asam pantotenat)
= C9H17O3N



Ragi, hati, kuning telur, daging, buah-buahan, dan sayur-sayuran

  • Memelihara tingkat gula darah yang normal
  • Kompoen struktur koenzim-A yang berperan dalam proses oksidasi sel



  • Radang kulit
  • Nafsu makan menurun
  • Insomnia (sulit tidur)



Vitamin B6 (piridoksin)
 = C8H12O2N


Sayuran hijau, hati, daging, telur, dan susu


  • Memelihara keseimbangan unsur P da K dalam sel
  • Aktif dalam pembentukan antibodi dan beberapa koenzim dalam metabolisme



  • Peradangan kulit
  • Anemia



Vitamin B11 (asam folat)
= C12H12O6N7



Kacang-kacangan, ragi, hati, daging, pisang, lemon, dan sayuran hijau

  • Pembuatan koenzim untuk produksi eritrosit
  • Membentuk asam nukleat untuk sintesis protein



  • Anemia
  • Diare
  • Megaloblastosis (membesarnya eritrosit)
  • Terhambatnya pertumbuhan



Vitamin B12 (sianokobalin = anti anemia pernisiosa) = C63H90O14N14P9



Daging, unggas, ikan, telur, susu, keju, hati, udang, dan kerang


  • Metabolisme sel dan pertumbuhan jaringan
  • Pembentukan eritrosit


  • Kelelahan
  • Pusing 
  • Anemia
  • Peradangan saraf



Vitamin H (biotin)   = C10H16O3N2S

Kacang-kacangan, ginjal, hati, dan kuning telur

  • Koenzim metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein


  • Depresi
  • kurang nafsu makan



Vitamin C (asam askorbat)
 = C6H8O6



Jeruk, tomat, nanas, pepaya, semangka, stroberi, hati, dan sayur-sayuran segar

  • Pembentukan serabut kolagen
  • Menjaga elastisitas kapiler darah
  • Menjaga perlekatan akar gigi pada gusi
  • Koenzim reaksi katabolisme karbohidrat dan lemak




  • Pendarahan pada gusi dan persendian
  • Otot sakit
  • Degenerasi (Pengurangan) sel-sel kulit
  • Skorbut (Penyakit karena kekurangan vitamin C)



Tabel 6.4 Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak



Nama Vitamin

Sumber

Fungsi

Akibat Kekurangan

Vitamin A (retinol = anti seroftalmia) 
= C20H30O

Sayur-sayuran dan buah-buahan berwarna kuning dan merah (mengandung karoten), hati, susu, dan daging

  • Memelihara kesehatan mata dan kulit
  • Pertumbuhan tulang dan gigi


  • Xeroftalmia (terganggunya kelenjar air mata)
  • Rabun senja
  • Kulit kasar
  • Kelelahan


Vitamin D (ergosterol = kalsiferol) 
= C28 H44O

Susu, minyak ikan, kuning telur, ragi, dan sinar ultraviolet

  • Absorpsi fosfor dan kalsium
  • Pembentukan tulang dan gigi


  • Rakhitis (pada bayi)
  • Osteomalasia (melunaknya tulang pada orang dewasa)


Vitamin E (tokoferol = antisterilitas) 
 = C29H50 O2


Kecambah, susu, kuning telur, kacang-kacangan, tumbuhan hijau, dan biji gandum

  • Pembentukan eritrosit
  • Fungsi reproduksi
  • Mencegah oksidasi lemak tak jenuh


  • Penimbunan lemak pada otot
  • Kemandulan
  • Pecahnya eritrosit


Vitamin K (filokinon = anti hemoragia) 
= C31H46O2


Sayuran hijau, hati dan daging

  • Pembekuan darah
  • Pembentukan protombin dalam hati


  • Darah sukar membeku
  • Pendarahan



Air
Sering kali orang mengabaikan pentingnya minum air karena merasa tidak ada gunanya. Padahal, air merupakan senyawa yang sangat penting bagi tubuh. Air merupakan komponen utama  protoplasma dan berperan penting dalam metabolisme sel. Tubuh kita dalam sehari membutuhkan air rata-rata 2,5 liter yang dapat diperoleh dari air minum dan air yang terkandung dalam makanan yang kita makan. Air di dalam tubuh diatur oleh beberapa kelenjar hormon, misalnya kelenjar hipofisis, kelenjar anak ginjal, dan kelenjar tiroid.
Air dalam tubuh memiliki fungsi sebagai berikut:
  • pelarut beberapa jenis bahan makanan dan vitamin,
  • menjaga tekanan osmotik dalam sel,
  • mengangkut makanan ke jaringan tubuh,
  • mengangkut sisa metabolisme ke luar sel,
  • medium berbagai reaksi kimia dalam tubuh,
  • menjaga keseimbangan suhu tubuh.